Psikologi masuk sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Konsep tentang ilmu ini telah dilakukan sejak masa Yunani kuno. Psikologi menjadi unsur dari ilmu terapan yang mempelajari mengenai sikap mental, dan perilaku seseorang. Selain itu, psikologi mempunyai akar dengan ilmu filsafat. Hal ini semakin berdasar setelah Aritoteles menyatakan, bahwa kondisi jiwa menjadi pangkal dari gejala kehidupan itu sendiri. Perkembangannya dikatakan sejalan dengan pertumbuhan intelektual di Eropa. Para ahli menyakini, jiwa adalah aspek kehidupan. Konsep tersebut yang kemudian disangkutkan pada penjelasan ahli filsafat. Praktik psikologi sebagai ilmu baru dilakukan pada tahun 1800-an, saat Wilhelm Wundt membuka laboratorium psikologi pertama.
Kemunculan laboratorium ini memberi jawaban, mengenai terbentuknya metode ilmuah untuk memahami manusia secara utuh. Selanjutnya berkaitan dengan fungsi psikologi sebagai ilmu pengetahuan: pertama, menjelaskan tentang perilaku seseorang bisa terjadi. Biasanya, hasil yang didapatkan tersaji secara deskriptif. Kedua, prediksi. Memprediksi apa dan kenapa sikap itu muncul pada seseorang. Ketiga, melakukan pengendalian atas sikap seseorang yang dianggap kurang tepat. Penanganan ini hanya bisa dilakukan oleh psikolog, setelah mereka mengatahui sebab atau faktor individu melakukan kesalahan tersebut. Selain itu, psikologi juga mempunyai beberapa pendekatan yang digunakan untuk mempermudah psikolog memhami alasan yang menjadi latar belakang. Mulai dari pendekatan kognitif, perilaku, psikoanalisis, hingga pendekatan fenomenologi.